1. Khatib Tidak Memegang Tongkat
Hadist dari Saib Bin Yazid: "Pada awalnya, adzan Jum'at
dilakukan pada saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi SAW, Abu
bakar dan Umar, tetapi setelah zaman Ustman dan manusia semakin banyak maka
Sahabat Ustman menambah adzan menjadi tiga kali (memasukkan iqamat), menurut
riwayat Imam Bukhori menambah adzan menjadi dua kali (tanpa memasukkan iqamat).
(H.R. riwayat Jama'ah kecuali Imam Muslim).
Dengan hadist di atas Ibnu al-Qoyyim berpendapat, "Ketika Nabi
keluar dari rumahnya langsung naik mimbar kemudian Bilal mengumandangkan adzan.
Setelah adzan selesai Nabi SAW langsung berkhutbah tanpa adanya pemisah antara
adzan dan khutbah”. Dalam hal itu tidak ada penjelasan bahwa Nabi memegang
tongkat pada waktu pelaksanaan ibadah Jum’at. Tuntunan demikian juga didasarkan
pada pandangan hadist Sumarah r.a. Ibnu Umar, dari Hadist Abu Hurairah, yang
artinya: “Karena hadist riyawat jama’ah kecuali Bukhari dan Tirmidzi dari Jabir
bin Samurah r.a. yang berkata: “Adalah Rasulullah berkhutbah sambil berdiri dan
duduk di antara dua khutbah, dan membaca beberapa ayat al-Qur’an dan memberi
peringatan kepada orang banyak.”
2. Khatib Memegang Tongkat
Dalam kitab al-Umm diterangkan: Imam Syafi'i berkata: “Telah sampai
kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah saw berkhuthbah, beliau berpegang
pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau berkhutbah dengan memegang tongkat
pendek dan anak panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu (pegangan).
Ar-Rabi' mengabarkan dari Imam Syafi'i dari Ibrahim, dari Laits dari 'Atha',
bahwa Rasulullah SAW jika berkhutbah memegang tongkat pendeknya untuk dijadikan
pegangan". (al-Umm) Hadist Rasulullah saw, yang artinya:
Dari Syu'aib bin Zuraidj at-Tha'ifi ia berkata ''Kami menghadiri
shalat Jum'at pada suatu tempat bersama Rasulullah SAW. Maka Beliau berdiri
berpegangan pada sebuah tongkat atau busur". (Sunan Abi Dawud).
Al Gazali dalam Ihya Ulumuddin, juga telah menulis: Apabila muadzin
telah selesai (adzan), maka khatib berdiri menghadap jama' ah dengan wajahnya.
Tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang pedang
yang ditegakkan atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang)
mimbar. Supaya dia tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu)
atau dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain". (Ihya' 'Ulum
al-Din)
😎 Bergaya Sambil Mencari Pahala, Kenapa Tidak 😎
BalasHapus.
Dengan Kaos Dakwah dari Gootick Apparel yang akan membuat penampilan teman-teman pasti berbeda dari yang lain 😍😍😍
.
Dengan bahan Material dari Catton Bamboo yang memiliki kualitas tidak perlu di ragukan dan Sablon yang Rapih dan Kuat. Baca Terlebih dahulu kelebihan dari Cotton Bamboo ==>> https://bit.ly/39lCBC7 <<==
Tersedia 5 tulisan bermakna Islami dan pilihan warna yang pastinya cocok di pakai untuk kegiatan sehari-hari yang akan terlihat Elegan dan Simple, Rapih dan Pastinya Keren.
.
"Promo HEMAT" Harga Normal Rp.100 K dan dapatkan potongan diskon harga sebesar Rp. 30 K.
.
Untuk informasi pemesanan silahkan klik link dibawah ini, untuk di arahk
.
Kaos Dakwah Terbaru
Testimoni di Instagram: #gootickapparel
.
Tunggu apalagi Langsung Ambil Promonya selagi masih Tersedia
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu