1. Sejarah
Persatuan Islam (disingkat Persis) adalah
sebuah organisasi Islam di Indonesia. Persis didirikan pada 12 September 1923
di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas
keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus.
Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan
pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan
memberikan pandangan berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah
tidak orisinil karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap
tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam dengan membuka
Kitab-kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti
Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis
mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits (sabda Nabi).
Organisasi Persatuan Islam telah tersebar di banyak provinsi antara lain Jawa
Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Jambi,
Gorontalo, dan masih banyak provinsi lain yang sedang dalam proses perintisan.
Persis bukan organisasi keagamaan yang berorientasi politik namun lebih fokus
terhadap Pendidikan Islam dan Dakwah dan berusaha menegakkan ajaran Islam secara
utuh tanpa dicampuri khurafat, syirik, dan bid'ah yang telah banyak menyebar di
kalangan awwam orang Islam.
Ø Jam'iyyah
Persis berasaskan Islam
Ø Jam'iyyah
Persis bertujuan terlaksananya syari'at Islam berlandaskan al-Quran dan
as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek kehidupan.
2. Kelembagaan PERSIS
Pimpinan Wilayah. Pimpinan
Wilayah yang telah didirikan oleh jam'iyyah terdiri dari 16 PW.
Pimpinan Daerah. Dari 16 Pimpinan
Wilayah membawahi jalur jam'iyyah sebanyak 62 Pimpinan Daerah.
Pimpinan Cabang. Dari 62 Pimpinan
Daerah membawahi 358 Pimpinan Cabang
3. Tokoh
Mohammad Natsir, mantan Perdana
Menteri Indonesia
Ahmad Hassan, teman debat
Soekarno ketika di Bandung
Haji Zamzam, pendiri Persis
K.H A. Latif Muchtar
KH. Shiddiq Amien, Mba Mantan
Ketua Umum persis
K.H.Ikin Shadikin, ulama
terkemuka Persis
K.H. Aceng Zakaria
0 komentar:
Posting Komentar